Penyakit sifilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual. Penyakit ini memerlukan penangan yang tepat guna mencegah masalah kesehatan serius.
Ditinjau oleh: dr. M. Ade Wijaya
Penyakit menular seksual (PMS) dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. Salah satu jenis PMS yang disebabkan oleh virus, misalnya human deficiency virus (HIV). Sementara itu, salah satu jenis PMS yang disebabkan oleh bakteri, yaitu penyakit sifilis.
Penyakit sifilis atau raja singa di Indonesia termasuk ke dalam penyakit menular seksual yang mengalami peningkatan kasus tiap tahunnya. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, terdapat 12 ribu kasus penyakit sifilis pada tahun 2016 dan terus bertambah hingga tahun 2022 menjadi 21 ribu kasus.
Melihat peningkatan kasus penyakit sifilis yang tinggi, penting sekali untuk mengenali apa itu sifilis dan bagaimana cara penularannya. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai penyakit raja singa pada ulasan berikut ini!
Baca juga: Sempat Meningkat, Simak Pengobatan Gagal Ginjal Akut Ini!
Apa itu Sifilis?
Sumber gambar: Canva
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri tersebut menginfeksi manusia melalui luka di bibir, mulut, anus, vagina, dan penis. Oleh sebab itu, penyakit ini lebih banyak terjadi saat Anda melakukan hubungan seks oral, anal, atau vaginal dengan seseorang yang terinfeksi sifilis. Selain itu, penyakit ini bisa menular dari ibu ke janinnya baik saat di kandungan maupun ketika proses melahirkan.
Sayangnya, banyak penderita yang tidak sadar telah terinfeksi sifilis. Pasalnya, gejala sifilis tidak langsung muncul sesudah berhubungan seks dengan penderitanya, melainkan membutuhkan waktu 20–90 hari setelah berhubungan seks.
Selain waktu yang cukup lama, gejala penyakit sifilis juga sulit untuk dikenali. Gejala ini tidak menimbulkan rasa nyeri serta mudah datang dan pergi. Hal ini sering kali membuat penderitanya mendapatkan perawatan yang terlambat.
Gejala pertama yang perlu diingat dari penyakit sifilis adalah luka kecil, yang disebut chancre. Luka tersebut akan muncul di bagian tubuh yang terinfeksi bakteri, seperti pada penis, vagina, atau sekitar anus. Biasanya seseorang yang terinfeksi penyakit sifilis awal akan memiliki satu chancre dan tidak terasa sakit.
Kapan Harus ke Dokter?
Sumber gambar: Canva
Gejala awal sifilis sekilas terlihat tidak parah. Namun bila gejala ini dibiarkan tanpa mendapat pengobatan yang tepat, sifilis dapat menyebabkan masalah serius, seperti kerusakan jantung, otak, otot, tulang, dan mata secara permanen.
Oleh sebab itu, bila Anda atau mendapati pasangan memiliki gejala sifilis, seperti luka atau ruam di bagian genital atau mulut, segera periksakan ke dokter. Kemudian, penting sekali untuk melakukan pengobatan bersama dengan pasangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya sifilis berulang.
Dokter akan melakukan pemeriksaan penyakit sifilis dan memulai pengobatan yang dibutuhkan. Semakin cepat pengobatan dilakukan, semakin kecil kemungkinan Anda memiliki risiko terjadinya komplikasi jangka panjang.
Baca juga: Ciri-Ciri Kehamilan Ektopik yang Harus Diwaspadai!
Itulah informasi mengenai apa itu penyakit sifilis dan penularannya. Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala sifilis di atas ya!
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan penuhi kebutuhan obatmu dengan Dkonsul. Konsultasi mudah, cepat, dan praktis!
Penulis: Fatin Nur Jauhara
Referensi: