• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Kista, ‘Kantung’ Membran yang Bisa Berbahaya

Share

Kista, ‘Kantung’ Membran yang Bisa Berbahaya

Kista adalah ‘kantung’ membran yang dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Ketahui gejala, penyebab dan cara mengobatinya.


Kista adalah benjolan atau kantung jaringan membran yang dapat berisi udara, cairan seperti nanah, ataupun zat semi padat lainnya. Benjolan ini umumnya berada di bawah permukaan kulit dan dapat muncul dari bagian tubuh mana pun.

Kista sendiri ada yang hanya dapat terlihat di bawah mikroskop, tapi ada pula yang berbentuk besar hingga menggantikan organ dan jaringan normal tubuh. Meski bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tapi menurut Health Harvard, kista paling sering muncul di bagian kulit, ovarium, payudara, dan ginjal. Berikut adalah beberapa macam kista yang sering terjadi:

  • Kista epidermoid, benjolan jinak yang tumbuh lambat dan biasanya ditemukan di wajah, kepala, leher, punggung, atau alat kelamin. Muncul saat sel-sel kulit permukaan bergerak lebih ke dalam kulit dan berkembang biak. Kemudian membentuk dinding kista dan mengeluarkan zat kuning yang disebut keratin dalam kista. Dapat berwarna kemerahan jika terjadi infeksi atau peradangan.
  • Kista sebasea, benjolan yang biasa ditemukan di bagian wajah, leher, atau dada. Ini lazimnya dikarenakan oleh trauma, sumbatan, kerusakan pada kelenjar sebasea/kelenjar minyak luka operasi, garukan/goresan, dan kondisi kulit berjerawat. Umumnya tidak berbahaya, tapi terkadang menimbulkan rasa sakit dan kemerahan jika terjadi infeksi atau peradangan.
  • Kista ovarium, kista yang umum terjadi pada wanita dan berhubungan dengan siklus menstruasi. Dalam banya kasus bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala. Namun, ada juga yang menjadi sangat besar sehingga perut tampak menonjol. Waspadalah jika mengalami nyeri tajam yang mendadak disertai demam dan pusing, kemungkinan kista ovarium mengalami ruptur atau pecah.
  • Kista payudara, benjolan berbentuk oval atau bulat yang tumbuh dalam jaringan payudara. Kebanyakan, kista ini bersifat jinak atau nonkanker. Akan tetapi, sebaiknya dievaluasi penyebab benjolannya untuk memastikan bahwa benjolan tergolong jinak.  
  • Kista ginjal, merupakan benjolan yang muncul di dalam jaringan ginjal. Benjolan ini bisa timbul dalam salah satu ginjal, ataupun keduanya. Kista ginjal biasa juga disebabkan kelainan bawaan lahir.

Dalam kebanyakan kasus, kista tidak bersifat ganas. Akan tetapi, jika muncul kista  bersamaan dengan rasa sakit dan infeksi di bagian tubuh, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar tidak muncul komplikasi kronis. Untuk mengetahui penjelasan kista lebih lanjut, simak informasi mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya!

Baca Juga: Manfaat Daun Sirsak: Jinakkan Kolesterol hingga Kista

Gejala Kista

gejala kista
Sumber Gambar: Pixabay

Gejala dari kista sendiri bervariasi tergantung pada jenisnya. Namun, dalam kebanyakan kasus, gejala umum yang dirasakan adalah adanya benjolan abnormal, terutama ketika kista berada tepat di bawah permukaan kulit. Lokasi munculnya benjolan ini tergantung dengan jenis kista yang dialami.

Kebanyakan kista memang tidak bersifat menyakitkan, tapi ada juga kasus yang menyakitkan penderitanya. Ini disebabkan apabila ukuran kista besar dan menekan organ lain sehingga menghalangi aliran cairan normal di jaringan seperti hati, pankreas, ataupun ginjal.

Selain benjolan, penderita umumnya juga mengalami beberapa gejala di bawah ini: 

  • Demam
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Kulit sekitar area kista memerah
  • Radang atau infeksi yang memicu nyeri pada kista
  • Kesemutan atau kaku, khususnya pada area kista
  • Adanya darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan

Baca Juga: Mengenali Gejala Awal Kanker Payudara, Tak Selalu Benjolan

Penyebab Kista

penyebab kista
Sumber Gambar: Pixabay

Baik perempuan maupun laki-laki, semua berisiko terkena kista. Oleh karena itu, penting untuk Toppers mengetahui penyebab kista guna menghindarinya. Kista sebetulnya memiliki penyebab yang berbeda-beda tergantung dengan jenis kistanya.

Melansir dari Medical News Today, penyebab kista dapat terjadi karena akibat dari infeksi, kelenjar sebasea tersumbat, ataupun tindikan. Selain itu, ada beberapa penyebab umum kista lainnya, yakni:

  • Tumor
  • Infeksi
  • Parasit
  • Cedera 
  • Kondisi genetik
  • Cacat pada sel
  • Kondisi peradangan kronis
  • Penyumbatan saluran dalam tubuh sehingga cairan menumpuk

Baca Juga: Manfaat Kapulaga: Tangkal Kanker hingga Atasi Bau Mulut

Cara Mengobati Kista

cara mengobati kista
Sumber Gambar: Pixabay

Pilihan pengobatan untuk kista tergantung pada beberapa faktor, mulai dari jenis kista, letaknya, ukurannya, hingga tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kista.

Kista dengan ukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, umumnya dapat membaik dengan sendirinya. Toppers bisa menambahkan kompres hangat untuk mempercepat proses penyembuhannya.

Akan tetapi ada beberapa kasus pula yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut. Berikut adalah perawatan medis yang biasa dilakukan: 

  • Memberi obat-obatan, seperti suntikan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan di daerah kista.
  • Menggunakan jarum atau kateter untuk menyedot (aspirasi) cairan dan materi lain dalam kista. Jika kista sulit dijangkau, kemungkinan dokter akan menerapkan prosedur pencitraan radiologis untuk memandu jarum atau kateter secara akurat.
  • Melakukan operasi pengangkatan kista, perawatan medis ini dilakukan apabila kista berukuran sangat besar, kista berada di bagian dalam tubuh yang sulit untuk diakses, ataupun karena kista bersifat kanker.

Baca Juga: Manfaat Jeruk Bali: Buah ‘Raksasa’ Pencegah Kanker

Kapan Harus ke Dokter?

Segera jadwalkan janji temu dengan dokter, apabila terjadi hal-hal di bawah ini:

  • Kista berukuran semakin besar
  • Muncul rasa menyakitkan dan tidak nyaman di bagian kista. Sebab, ini mungkin mengindikasikan terjadinya infeksi atau peradangan.
  • Gejala lain diluar munculnya benjolan. Kista juga berisiko bersifat kanker. Jadi, akan lebih baik segera lakukan pemeriksaan ke dokter guna melihat asal usul dari tumbuhnya kista. Dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan untuk pengujian kista ini.
produk kesehatan
Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini!

Referensi:

Penulis: Oeren Lee

© 2009-2025, PT Tokopedia