Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, berikut 5 jenis parasitnya.
Ditinjau oleh: dr. Pamela Sandhya De Jaka
Malaria adalah salah satu penyakit yang mengancam nyawa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
WHO menyatakan bahwa gejala pertama malaria dapat muncul dalam bentuk demam, sakit kepala, meriang. Gejala-gejala ini umumnya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk yang infektif. Gejala yang dirasakan mungkin ringan dan sulit dikenali sebagai malaria.
Ada 5 spesies parasit yang menyebabkan malaria pada manusia, ada yang sifatnya sangat mengancam dan cenderung ringan. Berikut adalah jenis-jenisnya.
Baca Juga: Sakit Kepala, Bisa Jadi karena Penyakit Tertentu
Jenis-jenis Parasit Penyebab Malaria
1. Plasmodium falciparum (P. falciparum)

Sumber gambar: Scientists Against Malaria
Plasmodium falciparum adalah parasit protozoa, salah satu spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Cara tersebarnya parasit ini adalah dengan ditularkan melalui nyamuk Anopheles betina.
Malaria yang disebabkan oleh spesies ini disebut malaria maligna atau malaria falciparum. Jenis ini dipercaya sebagai bentuk malaria yang paling berbahaya, dengan tingkat komplikasi dan kematian tertinggi.
Jika tidak diobati, malaria P. falciparum dapat berkembang menjadi penyakit parah dan kematian dalam waktu 24 jam.
2. Plasmodium malariae (P. malariae)

Sumber gambar: Scientists Against Malaria
Parasit Plasmodium malariae dapat ditemukan di seluruh dunia. Parasit jenis ini menyebabkan infeksi jangka panjang. Bahkan di beberapa kasus dapat berlangsung seumur hidup. Dilansir dari CDC, P. malariae yang menginfeksi pasien secara kronis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sindrom nefrotik.
Sindrom nefrotik sendiri adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan tubuh menyalurkan terlalu banyak kadar protein ke dalam urin. Penyebab sindrom ini adalah kebocoran pada glomerulus, bagian ginjal yang berfungsi menyaring limbah dan kelebihan air dari darah.
Meskipun tingkat morbiditas/angka kesakitan disebabkan oleh P. malariae tergolong rendah, parasit ini berkontribusi terhadap total morbiditas yang disebabkan oleh semua spesies Plasmodium. Hal ini mungkin terjadi karena P. malariae menyebabkan bukan hanya malaria tapi juga anemia, tingkat kelahiran yang rendah, dan penurunan resistensi terhadap infeksi lain.
3. Plasmodium vivax (P. vivax)

Sumber gambar: Scientists Against Malaria
Parasit satu ini banyak ditemukan di Asia, Amerika Latin, dan di beberapa bagian Afrika. Karena banyaknya penduduk di Asia, Plasmodium vivax dapat dikatakan sebagai malaria manusia yang paling umum.
P. vivax dapat menyerang darah dan kembali memberikan efek (kambuh) beberapa bulan atau tahun setelah gigitan nyamuk yang menginfeksi. Parasit ini dibawa oleh setidaknya 71 spesies nyamuk, kebanyakan lebih suka menggigit di luar ruangan atau di siang hari.
Baca Juga: Bebas Nyamuk dengan Perangkap Nyamuk Terbaik dan Ampuh
4. Plasmodium ovale (P. ovale)

Sumber gambar: Scientists Against Malaria
Gejala yang ditimbulkan parasit Plasmodium ovale cenderung tidak parah, bahkan terkadang bisa membaik tanpa pengobatan. Meskipun sering dikatakan bahwa P. ovale jangkauannya terbatas di Afrika Barat, Filipina, Indonesia bagian timur, dan Papua Nugini, telah terdeteksi juga kasus di Bangladesh, Kamboja, India, Thailand dan Vietnam.
Seperti jenis lainnya, infeksi P. ovale dimulai ketika nyamuk Anopheles betina menggigit dan menginokulasi sporozoit plasmodial dari kelenjar ludahnya selama makan. P. ovale dapat terdiri dari dua spesies yang hidup berdampingan: Plasmodium ovale curtisi dan Plasmodium ovale wallikeri.
Kambuh karena P. ovale relatif jarang dan dapat dicegah dengan pemberian terapi anti-relaps terduga seperti primaquine.
5. Plasmodium knowlesi (P. knowlesi)

Sumber gambar: Scientists Against Malaria
Plasmodium knowlesi dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara sebagai parasit alami kera ekor panjang dan kera ekor babi. Baru-baru ini, P. Knowlesi telah terbukti menjadi penyebab signifikan malaria zoonosis Asia Tenggara, khususnya di Malaysia.
P. knowlesi memiliki siklus replikasi 24 jam sehingga dapat berkembang dengan cepat dari infeksi yang tidak rumit menjadi infeksi yang parah.
Studi pada tahun 1968 menyatakan bahwa malaria P. knowlesi dinyatakan tidak akan menjadi masalah serius bagi manusia karena nyamuk pembawanya ada dasarnya hanya mengincar kera. Pernyataan itu dipatahkan oleh studi baru pada tahun 2010 yang menemukan bahwa parasit ini dibawa oleh nyamuk yang dapat menginfeksi kera dan manusia .
Meskipun terkesan menyeramkan, penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi. Di akhir tahun 2021, WHO baru saja mengesahkan vaksin malaria untuk anak-anak.
Cara lain yang bisa dicoba sebagai usaha perlindungan diri adalah mengoleskan lotion nyamuk dengan pada kulit yang terbuka, memasang kelambu di atas tempat tidur, memasang tirai di jendela dan pintu, serta memakai celana panjang dan baju lengan panjang di area terbuka.
Baca Juga: Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami, Tidak Pakai Ribet!
Referensi:
Penulis: Amanda Rafiqah Putri