Menyerang sistem pernapasan, gejala tuberkulosis umumnya adalah batuk dan sesak napas. Temukan dan waspadai gejala lainnya!
Ditinjau oleh: dr. Pamela Sandhya De Jaka
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyebar melalui droplet orang yang terinfeksi. Menurut NHS, bakteri tersebut utamanya menyerang paru-paru (TB paru), tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain termasuk organ dalam perut, tulang kelenjar getah bening, hingga otak (TB ekstra paru).
Gejala penyakit TB tergantung di bagian tubuh mana bakteri TB itu berkolonisasi, namun yang paling umum adalah di paru-paru dan menimbulkan berbagai gejala pernapasan.
Tuberkulosis sebagian besar menyerang orang dewasa di tahun-tahun produktifnya. Namun, semua kelompok umur tetap memiliki risiko terjangkit TB.
Baca Juga: Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai Wanita
Gejala TB yang Bisa Menyerang Anak-anak dan Dewasa

Sumber gambar: heartandstroke.ca
1. Batuk berkelanjutan dan/atau berdarah
Batuk adalah salah satu gangguan yang bisa memberikan sinyal terjadinya sesuatu pada pernapasan seseorang. Bakteri TB biasanya tumbuh dan berkembang di paru-paru dan menyebabkan gejala batuk berkelanjutan, kamu harus mulai waspada jika batuk berlangsung lebih dari tiga minggu.
Gejala TB lain yang berhubungan dengan batuk adalah batuk darah atau dahak. Hal ini dikarenakan aktivitas bakteri dapat melukai permukaan saluran pernapasan dan juga menyebabkan timbulnya dahak di dalam paru-paru.
2. Nyeri dada
Nyeri dada mungkin timbul pada penderita tuberkulosis karena adanya cairan di antara pleura (selaput tipis yang membungkus paru-paru) dengan rongga dada, fenomena ini bernama efusi pleura.
Rasa nyeri akan timbul ketika menarik napas dalam atau sedang batuk.
3. Sulit bernapas hingga sesak
Radang yang disebabkan oleh masuknya bakteri ke paru-paru memungkinkan menumpuknya lendir dan sel-sel mati di paru-paru. Hal ini membuat penderita TB kesulitan bernapas dan sering merasa sesak.
4. Mudah lelah
Ketika TB menyerang, ada kemungkinan muncul nyeri otot dan sendi serta penurunan energi. Sekalipun telah beristirahat secara cukup, penderita TB tetap merasa lelah sepanjang waktu. Tubuh yang mudah lelah juga dapat disebabkan oleh timbulnya komplikasi dari infeksi bakteri TB misal pembentukan jaringan parut pada paru, kurang darah, gagal jantung, dan sebagainya.
5. Demam
Bakteri yang masuk ke tubuh memaksa sistem imun untuk bereaksi melawan infeksi aktif. Salah satu efek yang ditimbulkan akibat proses ini adalah demam.
Berdasarkan data dari penelitian yang diterbitkan ATS Journals, 23% durasi demam adalah empat hari atau kurang setelah terapi dimulai.
Bagaimanapun, 30% penderita TB mengalami demam yang berlangsung hingga tiga minggu atau lebih, dan 14 persen mengalami demam yang berlangsung lebih dari dua bulan.
6.Keringat malam
Kurang lebih setengah dari orang yang menderita TB mengalami keringat malam (WebMD). Sebagai efek bawaan demam, keringat ini merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan panas tubuh yang berlebih.
Memproduksi banyak keringat di malam hari sering menjadi indikator bahwa tingkat infeksi tubuh berpotensi sangat tinggi.
7. Kehilangan selera makan
Gejala-gejala di atas menjadi alasan munculnya gejala ini. Ketika demam, batuk, dan badan lemas, seseorang akan kesulitan dan merasa tidak berkeinginan untuk makan, terlebih untuk menelannya.
Gejala ini bisa meningkat intensitasnya apabila pasien mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping seperti masalah pencernaan dan penurunan nafsu makan.
8. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan pada penderita TB dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain asupan makanan yang berkurang karena kehilangan nafsu makan, mual dan sakit perut.
Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan gizi dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Kekurangan gizi meningkatkan kemungkinan TB laten (tidak bergejala) akan berkembang menjadi penyakit TB aktif.
Baca Juga: Cara Mencegah Kanker Payudara Sejak Dini
Itu dia gejala yang menandakan kemungkinan adanya infeksi bakteri karena TB dalam tubuh. Apabila kamu atau orang terdekatmu menunjukkan gejala-gejala di atas, jangan ragu menghubungi dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosis.
Tetap jaga kesehatan dan gunakan masker ketika keluar rumah ya, Toppers!
Referensi:
Penulis: Amanda Rafiqah Putri