Malaria merupakan penyakit serius yang harus segera ditangani. Kenali gejala malaria yang wajib diwaspadai berikut!
Ditinjau oleh: dr. Pamela Sandhya De Jaka
Malaria adalah penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi parasit melalui gigitan nyamuk. Bila penyakit ini tidak ditangani dengan benar, akan berakibat fatal dan menyebabkan seseorang kehilangan nyawanya.
Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2020, terdapat 627.000 orang meninggal karena malaria. Beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi terkena malaria antara lain, bayi, anak-anak di bawah usia 5 tahun, wanita hamil, pasien HIV/AIDS, serta orang-orang dengan kekebalan tubuh rendah.
Parasit malaria yang sudah masuk ke dalam tubuh akan berkembang dan menyebabkan berbagai macam gangguan berupa ciri-ciri dan gejala malaria. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, yuk simak artikel berikut ini!
Baca Juga: Ini Bahan Herbal untuk Meringankan Gejala Malraia, Murah dan Mudah Diolah!
Gejala Malaria yang Wajib Diwaspadai

Sumber gambar: iStock Photo
Gejala malaria akan muncul bila kamu digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Melansir dari Stanford Healthcare, ada lima spesies parasit plasmodium yang menyebabkan seseorang terkena malaria. Spesies parasit tersebut antara lain, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium knowlesi.
Malaria falciparum berpotensi mengancam jiwa. Pasien dengan malaria falciparum berat dapat mengalami gagal hati dan ginjal, kejang, dan koma. Sedangkan infeksi Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale umumnya menyebabkan penyakit yang kurang serius, tetapi parasit dapat tetap aktif di hati selama berbulan-bulan, menyebabkan munculnya kembali gejala berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian. Gejala malaria pada umumnya terdiri dari:
- Anemia
- Berkeringat dingin
- Demam tinggi
- menggigil
- Diare
- Dehidrasi
- Kejang
- Mual dan muntah-muntah
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Tinja berdarah
- Tekanan darah menurun tiba-tiba
Baca Juga: Daftar Makanan yang Baik untuk Penderita Demam Berdarah, Efektif Meningkatkan Trombosit!
Tahapan Gejala Malaria

Sumber Gambar: News Medical
Pada tahap awal, gejala malaria bisa dimulai dengan gejala seperti flu sesuai yang telah dipaparkan di atas. Seberapa buruk gejala malaria dapat bervariasi tergantung pada usia, kesehatan umum, dan jenis parasit malaria yang kamu miliki.
Waktu dari infeksi malaria sampai gejala muncul (masa inkubasi) biasanya 7 sampai 30 hari. Meskipun dalam beberapa kasus, diperlukan waktu hingga satu tahun untuk gejala berkembang. Jika kamu memiliki kekebalan karena infeksi sebelumnya, gejala kamu bisa saja tidak terlalu parah, atau tidak bergejala sama sekali.
Beberapa jenis malaria, gejalanya terjadi dalam siklus 48 jam. Selama siklus ini, kamu mungkin merasa dingin atau menggigil di awal. Kamu juga bisa mengalami demam tinggi disertai dengan keringat dan kelelahan yang parah. Gejala-gejala ini biasanya berlangsung antara 6 sampai 12 jam.
Dalam beberapa kasus, malaria dapat menyebabkan gangguan fungsi otak atau sumsum tulang belakang, kejang, atau kehilangan kesadaran. Jenis malaria yang paling serius disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum. Tanpa perawatan segera, jenis ini dapat menyebabkan komplikasi parah seperti masalah pernapasan dan kegagalan organ yang mengancam jiwa.
Malaria di Indonesia

Sumber Gambar: VOI
Meskipun membahayakan, malaria tidak bisa ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya, melainkan bisa tertular jika terjadi kontak langsung dengan darah pengidap. Contohnya sang bayi dalam kandungan bisa tertular dari ibunya yang terinfeksi malaria.
Segera tanyakan pada dokter jika kamu atau keluargamu menunjukkan gejala malaria seperti yang dijelaskan di atas. Apalagi jika kamu sedang habis bepergian dari daerah endemis malaria di Indonesia yang menjadi tempat penyumbang terbanyak angka malaria di Indonesia. Hal ini berguna untuk mempercepat proses pengobatan agar bisa segera dimulai.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 86% kasus malaria terjadi di Provinsi Papua dengan jumlah 216.380 kasus di tahun 2019. Lalu, disusul dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak 7.079 kasus.
Baca Juga: Penderita Tuberkulosi Bisa Sembuh, Begini Tahap-tahap Pemulihannya
Kunjungi Tokopedia untuk temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan yang terpercaya dan lengkap. Kamu bisa membeli kebutuhan medis seperti vitamin atau suplemen yang akan mengantarkan ke tempat tujuanmu dengan aman.
Selain itu, mulai sekarang kamu juga bisa belanja obat resep dokter dari rumah saja. Tebus obat yang telah diresepkan doktermu melalui Tokopedia sekarang juga! Pelajari prosedur dan tata cara belanja obat resep di sini.
References:
Penulis: Rizfa Putri Khainayya