• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Batu Ginjal, Benarkah karena Menahan Buang Air Kecil?

Share

Batu Ginjal, Benarkah karena Menahan Buang Air Kecil?

Batu ginjal adalah kondisi kumpulan zat mineral mengeras menyerupai batu. Ketahui jenis, gejala, penyebab dan cara mengobatinya.


Ditinjau oleh: dr. Putri Sarah

Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi saat kumpulan garam dan mineral keras menyerupai batu terbentuk dalam ginjal. Selain itu, batu juga dapat terbentuk pada bagian lain di sistem berkemih, seperti pada saluran dan kandung kemih.

Ukuran batu ginjal sendiri bervariasi. Ada yang sangat kecil, tapi ada pula yang dapat tumbuh hingga mencapai beberapa inci. Bahkan, beberapa batu ginjal bisa berukuran sangat besar sampai memenuhi seluruh ginjal.

National Health Service menyatakan bahwa batu ginjal merupakan penyakit yang cukup umum diderita, yakni 1 dari 10 orang di dunia mengalaminya. Penyakit ini bisa terjadi di satu ataupun kedua ginjal dan mengakibatkan penderitanya merasa tidak nyaman, kesakitan, terjadi infeksi ginjal, bahkan gagal ginjal.

Nah, agar Toppers bisa terhindar dari hal ini, simak penjelasan batu ginjal mulai dari jenis, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya hingga tuntas di bawah ini! Terlebih lagi, bagi kamu yang paling rentan, yakni di usia 30-60 tahun.

Baca Juga: Sistem Ekskresi Pada Manusia: Ginjal, Hati & Paru-Paru

Jenis Batu Ginjal

Sebelum membahas lebih mendalam, perlu Toppers ketahui bahwa batu ginjal memiliki berbagai jenis, yakni: 

  • Batu Kalsium

Batu kalsium merupakan jenis batu ginjal yang paling umum diderita orang, biasanya batu ginjal ini berupa kalsium oksalat. Ada juga yang berbentuk kalsium fosfat, tapi kasusnya lebih sedikit.

Sebesar 80% kasus batu ginjal terbentuk dari penumpukan kalsium oksalat. Zat oksalat sendiri diperoleh dari organ hati atau makanan. Kacang-kacangan, cokelat, buah-buahan, dan sayuran tertentu memiliki kandungan oksalat yang tinggi.

Selain itu, kekurangan asupan cairan, vitamin D dosis tinggi, operasi usus, dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin.

  • Batu Struvit

Jenis batu ginjal ini terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih yang telah berlangsung lama. Batu struvit dapat terbentuk dan berukuran besar dalam jangka waktu yang cepat. Biasanya, ini lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki.

  • Batu Asam Urat

Sesuai dengan namanya, jenis batu ginjal ini terjadi karena kadar asam urat dalam darah yang terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan kurangnya cairan dalam tubuh, makanan tinggi protein, riwayat keluarga, kelebihan berat badan, ataupun menderita diabetes.

  • Batu Sistin

Batu ini adalah jenis batu ginjal yang paling jarang dialami. Ini terbentuk pada orang dengan penyakit herediter yang disebut sistinuria (cystinuria). Penyakit ini menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.

Baca Juga: Minuman ‘Pembersih’ Ginjal Alami yang Sehat dan Ampuh

Gejala Batu Ginjal

Toppers tidak akan merasakan gejala apapun apabila batu ginjal berukuran kecil. Bahkan, terkadang ini dapat dikeluarkan secara alami saat mengeluarkan urine dengan mudah dan tanpa rasa sakit.

Namun, jika batu ginjal sudah mulai berukuran besar, bergerak ke bawah, dan tersangkut di ureter atau saluran kemih, itu akan berisiko menghalangi aliran urin. Pada saat itulah, Toppers mungkin mengalami berbagai gejala.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah gejala batu ginjal yang umum dirasakan:

  • Rasa nyeri dan tajam di bagian samping, belakang, dan di bawah tulang rusuk
  • Sakit nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan
  • Rasa sakit muncul dalam gelombang dan intensitas berfluktuasi 
  • Sensasi terbakar atau sakit ketika buang air kecil

Selain itu, ada gejala lain yang mungkin dirasakan, antara lain: 

  • Urine berwarna merah muda, merah atau coklat
  • Urine keruh dan mengeluarkan aroma busuk
  • Intensitas buang air kecil meningkat
  • Jumlah urine yang dikeluarkan sedikit
  • Mual dan muntah
  • Demam dan menggigil apabila ada infeksi

Baca Juga: Penyebab Gagal Ginjal dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai

Penyebab Batu Ginjal

Apabila asupan air di dalam tubuh tidak tercukupi, maka bisa memicu terjadinya batu ginjal. Hal ini dikarenakan adanya zat pembentuk kristal berlebih dibandingkan yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urine. Volume urine yang tidak cukup inilah yang menyebabkan berbagai zat kemudian saling menempel ataupun bergabung menyerupai batu.

Berikut adalah berbagai zat yang berisiko membentuk batu ginjal: 

  • Kalsium
  • Oksalat
  • Asam urat
  • Fosfat
  • Sistin 
  • Xantin

Baca Juga: Manfaat Minum Air Hangat, Awet Muda hingga Hilangkan Stres

Cara Mengobati Batu Ginjal

Pengobatan batu ginjal tergantung dengan jenisnya dan tingkat keparahan gejala. Mengutip dari berbagai sumber kesehatan terpercaya, berikut adalah beberapa cara mengobati batu ginjal:

  • Biarkan Hingga Batu Ginjal Keluar Sendiri

Dalam beberapa kasus, batu ginjal berukuran kecil dapat keluar dengan sendirinya melalui saluran kemih. Terkadang ini juga tidak menimbulkan rasa sakit. Sambil menunggu batu ginjal keluar, dianjurkan minum air lebih banyak sesuai dengan takaran yang direkomendasikan agar meningkatkan volume urine.

Adanya volume urine yang banyak bisa membuat batu ginjal terdorong keluar saat  buang air kecil. Namun, apabila ada rasa tidak nyaman, kamu mungkin memerlukan obat pereda nyeri, Toppers.

  • Pengobatan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa jenis batu ginjal bermacam-macam. Oleh karena itu, pengobatan batu ginjal akan menyesuaikan dengan penyebab terbentuknya dan jenis batu ginjal yang dialami. Misalnya, pada batu yang disebabkan oleh asam urat, maka dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat menurunkan kadar asam urat. Begitu pula untuk jenis batu ginjal lainnya.

Dokter juga mungkin menyarankan menggunakan obat seperti tamsulosin (Flomax®) dan nifedipine (Adamant® or Procardia®) yang telah terbukti meningkatkan potensi keluarnya batu ginjal. Tamsulosin dan nifedipine dapat melemaskan ureter, sehingga batu lebih mudah lewat. Apabila terdapat rasa nyeri, maka kamu juga mungkin membutuhkan obat-obat pereda nyeri.

  • Operasi

Pelaksanaan prosedur operasi ini akan direkomendasikan oleh dokter apabila batu ginjal tidak bisa keluar melalui saluran kemih dengan sendirinya, rasa sakit tak tertahankan untuk menunggu batu ginjal keluar, atau batu telah memengaruhi fungsi ginjal.

Beberapa prosedur operasi yang biasa dilakukan guna mengeluarkan batu di ginjal atau ureter adalah shock wave lithotripsy (SWL), ureteroskopi, nefrolitotomi perkutan, dan bedah terbuka.

Selain itu salah satu hal yang paling penting adalah memperbaiki pola hidup yang menjadi risiko terbentuk batu ginjal, antara lain :

  • Memperhatikan asupan makanan seimbang
  • Banyak mengonsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari atau 2 liter per hari
  • Menjaga berat badan agar tidak overweight atau obesitas
  • Rutin berolahraga agar metabolisme tubuh tetap seimbang
  • Menjaga kebersihan area genital agar tidak terjadi infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal

Baca Juga: Manfaat Daun Salam, Air Rebusannya Manjur!

Kapan Harus ke Dokter?

Kunjungi dan lakukan pemeriksaan ke dokter apabila mengalami gejala batu ginjal. Dokter akan memberikan penanganan terbaik untuk kamu.

Terlebih lagi jika kamu mengalami hal-hal berikut, segera cari pertolongan medis:

  • Rasa nyeri begitu parah hingga tidak bisa duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman
  • Rasa nyeri diikuti dengan mual dan muntah
  • Rasa nyeri diikuti dengan demam dan menggigil
  • Ada darah dalam urine
  • Kesulitan buang air kecil
produk kesehatan
Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini!

Referensi:

Penulis: Oeren Lee

© 2009-2025, PT Tokopedia