Jika dibandingkan antara deposito vs reksa dana atau reksa dana vs tabungan, mana yang paling cocok untuk kamu? Temukan jawabannya di sini.
Dari kecil kita pasti sudah akrab dengan istilah tabungan, bahkan tidak jarang orangtua dan guru kita mengingatkan pentingnya menyimpan uang untuk keperluan tak terduga, hingga merealisasikan rencana masa depan.
Namun, seiring bertambahnya usia dan kebutuhan, apakah menabung masih relevan dengan kebutuhanmu?
Selain menabung di bank, kita juga mengenal sejumlah produk keuangan yang keuntungannya lebih maksimal jika dibandingkan dengan tabungan. Produk tersebut di antaranya deposito dan reksa dana pasar uang.
Meskipun dua produk keuangan di atas sudah ada sejak lama, rupanya masih banyak masyarakat yang tidak mengenal apalagi memahami cara kerja dua produk tersebut.
Jadi, ada baiknya kali ini kita berkenalan lebih dulu sekian produk di atas dengan mengulas kelebihan dan kekurangan tabungan bank, deposito, dan reksa dana pasar uang.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Beda Tabungan, Deposito & Reksa Dana Pasar Uang

1. Bunga & Imbal Hasil
Daya tarik paling utama dan alasan orang memilih produk keuangan/investasi adalah seberapa besar produk tersebut bisa memberi keuntungan?
pada umumnya, bunga yang diberikan bank naik 1% per tahun. Sedangkan, deposito bisa memberikan imbal hasil sekitar 5,5% per tahun (namun ini bergantung pada suku bunga saat kita membuka deposito pertama kali).
Sedangkan, pada reksa dana pasar uang, keuntungannya bisa mencapai lebih dari 6,5% per tahun. Namun, dengan catatan adanya risiko investasi yang harus dipahami investor.
BACA JUGA: 6 KELEBIHAN REKSA DANA PASAR UANG
2. Pajak dan Biaya
Selanjutnya, kita akan membahas mengenai potongan biaya dan pajak. Saat kamu menabung di bank, setiap bulan kamu akan dikenakan biaya admin. Nilainya bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank.
Sedangkan, pada deposito dan reksa dana pasar uang, dana yang kamu simpan bebas biaya admin, lho.
Bahkan, di reksa dana pasar uang, keuntungan yang kamu dapatkan juga sudah bersih dari pajak, Toppers.
3. Fleksibilitas
Sama seperti tabungan, pada reksa dana pasar uang, saldo bisa ditambah dan dikurangi setiap saat.
Sedangkan pada deposito, kita harus menunggu jumlah simpanan mencapai angka tertentu dan baru bisa dicairkan setelah jatuh tempo, jika kurang dari itu maka bersiaplah untuk membayar biaya penalti.
Namun, meskipun resksa dana fleksibel dan proses pencairannya cepat, pada reksa dana dana investasi kita kan bisa dicairkan dengan digesek atau langsung ditarik melalui ATM seperti layaknya tabungan bank.
Nah, dalam hal ini orang yang benar-benar ingin berinvestasi jadi bisa lebih tahan godaan, Toppers.
4. Harus Banyak Uang buat Investasi?
Siapa bilang? Buktinya reksa dana pasar uang bisa dibeli mulai dari Rp10.000-an saja, Toppers.
Sedangkan, deposito harus memenuhi jumlah nominal tertentu dulu, minimal Rp5-10 juta, untuk memulai deposito dengan jangka waktu minimal 1 bulan.
5. Pengelolaan Dana
Pada reksa dana pasar uang, dana kita akan dialokasikan oleh manajer investasi ke obligasi jangka pendek negara atau korporasi, namun bisa juga dialokasikan ke deposito bank.
Dengan reksa dana pasar uang, kita bisa memiliki deposito tanpa perlu menunggu dananya cukup atau menunggu jatuh tempo.
Jadi tak perlu takut lagi dong buat coba investasi di reksa dana pasar uang kalau risikonya aja rendah, bahkan bisa terbilang aman.
Sekarang tinggal cari di mana tempat yang enak untuk memulai reksa dana pasar uang bagi yang baru mulai ikutan investasi.
BACA JUGA: 5 CARA PROFESIONAL DALAM MEMILIH REKSA DANA TERBAIK
Nah, itu dia beberapa perbedaan antara tabungan, deposito, dan reksa dana pasar uang. Mana yang menurut kamu paling menarik, Toppers?