Sebelum terlambat, ketahui gejala HIV AIDS yang harus diwaspadai berikut ini!
Gejala HIV – Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Secara agresif, virus HIV menyerang, membunuh, dan memakan sel CD-4 (kluster diferensiasi-4) yang biasa disebut sel-T (T-cells).
Sel-T tersebut dapat ditemukan pada sel darah putih yang berada di dalam tubuh manusia. Fungsinya, yakni sebagai sel pemulihan (self-healing) dan pelindungan tubuh dari bermacam penyakit.
Sel-T yang diserang secara terus-menerus oleh virus HIV akan mengalami penyusutan jumlah. Akibatnya, imunitas tubuh akan menurun dan menyebabkan tubuh semakin melemah.
Pada akhirnya, tubuh mudah diserang bermacam penyakit dan berujung pada kemunculan AIDS.
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit tersebut muncul karena adanya gangguan imunitas tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.

Di samping itu, orang yang menderita penyakit AIDS biasanya disebut sebagai ODHA atau Orang dengan HIV AIDS.
Sebelum dinyatakan terjangkit HIV AIDS, perlu diadakannya pengecekan medis terlebih dahulu pada orang yang memiliki gejala penyakit ini. Biasanya, diagnosis yang diambil didasarkan atas gejala-gejala awal penyakit HIV AIDS.
Terlebih lagi, gejala HIV AIDS memiliki durasi kemunculan yang cukup lama, bahkan seseorang dapat memiliki gejala HIV AIDS selama sepuluh tahun.
Makanya, sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda HIV AIDS menjangkit tubuh seseorang. Apalagi, penularan penyakit ini tidak hanya melalui hubungan seksual saja.
Segera ketahui ciri-ciri HIV AIDS berikut ini!
Baca Juga: Sejarah HIV/AIDS: Pengertian, Asal-usul dan Perkembangannya
Tanda / Gejala HIV
1. Ruam Kulit

Jika muncul ruam kulit tanpa sebab yang pasti, segeralah lakukan pemeriksaan medis ke dokter.
2. Sakit Kepala

Agaknya, sakit kepala sulit dikenali sebagai gejala awal kemunculan HIV AIDS, namun sakit kepala yang tidak kunjung membaik perlu diwaspadai.
3. Sakit Tenggorokan

Sore throat atau sakit tenggorokan amatlah dirasa mengganggu. Apalagi, tenggorokan yang terasa gatal dan panas ini merupakan salah satu ciri-ciri HIV AIDS, loh.
4. Diare

Pasalnya, virus HIV menyerang sistem imun tubuh. Tidak heran bahwa sistem pencernaan terkena imbasnya. Diare pun menjadi salah satu gejalanya yang perlu diwaspadai.
5. Nyeri Otot

Meskipun tidak melakukan aktivitas berat, seseorang yang baru saja terkena virus HIV akan merasa nyeri otot. Bukan hanya itu, terkadang rasa nyeri pun dapat terjadi di persendian tubuh.

Baca Juga: 5 Faktor Utama Penyebab Penularan HIV/AIDS yang Paling Umum
6. Kelelahan Berlebih

Sama halnya dengan nyeri otot, kelelahan berlebih sering dirasakan oleh orang-orang yang memiliki indikasi kemunculan HIV AIDS.
Intensitas kegiatan tidak melulu menjadi penyebab kelelahan. Barangkali, bermacam penyakit dan kondisi fisiklah yang memengaruhi kelelahan tubuh, terutama kelelahan secara berlebihan.
7. Demam

Mulanya, demam yang muncul merupakan demam biasa. Lama-kelamaan demam tersebut semakin parah dan berlanjut pada demam panas tinggi.
8. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Tubuh tidak akan berhenti untuk melawan keagresifan virus HIV, sehingga tubuh akan memperbanyak sel imun.
Sayangnya, upaya tersebut membuat tubuh bekerja sangat keras dan berisiko memunculkan pembengkakan kelenjar getah bening.
9. Keringatan Malam Hari

Salah satu pragejala HIV AIDS adalah kondisi tubuh yang mengeluarkan keringat pada malam hari, meskipun tubuh tidak melakukan banyak aktivitas atau suhu ruangan tidak panas.
10. Ulkus Kelamin

Satu lagi yang jadi penanda tahap awal terinfeksi HIV, yaitu munculnya tukak di bagian kemaluan. Bentuknya seperti luka terbuka, mirip sariawan.
Baca Juga: 5 Pencegahan Penularan HIV/AIDS yang Penting untuk Diketahui
Ciri-ciri awal HIV AIDS biasanya terlihat pada satu atau dua bulan pertama setelah transmisi atau penularan terjadi. Akan tetapi, terkadang bisa saja muncul lebih cepat, yakni dua minggu.
Meskipun demikian, perlu diingat juga bahwa gejala awal penyakit ini erat kaitannya dengan penyakit pada umumnya dan kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, tidak bisa menggunakan informasi terbatas dan asumsi pribadi untuk memastikannya.
Segeralah ke unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau dokter agar mendapatkan pemeriksaan medis yang tepat dan terpercaya!

Penulis: Ichsan Andi Lubis