Khawatir karena anak terlambat bicara? Tak perlu panik, latih dan rangsang anak untuk berbicara dengan cara berikut ini!
Beberapa orangtua pasti khawatir jika buah hatinya mengalami keterlambatan bicara atau belum bisa bicara dengan lancar dibanding dengan anak-anak lain seusianya. Ini dikarenakan terlambat bicara merupakan indikasi dari gangguan perkembangan anak. Umumnya, pada sekitar usia 3-5 tahun, anak akan menunjukkan kemajuannya dalam berbicara. Menginjak umur 3 tahun, anak dapat bicara dengan menggunakan 2-3 kata serta kata tanya. Hingga pada umur 4 tahun, bicara anak dapat sepenuhnya dimengerti oleh orang lain.
Bila anak mengalami kesulitan bicara, hal ini bisa saja disebabkan oleh gangguan pendengaran, gangguan pada otak, autisme, atau gangguan artikulasi. Bila penyebab keterlambatan bicara bersumber dari keterlambatan maturitas (kematangan) yang mempengaruhi produksi kemampuan bicara, maka hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena relatif tidak berbahaya.
Sedangkan jika telat bicara disebabkan oleh adanya gangguan autisme, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan, maupun gangguan persyarafan, maka ini bisa jadi sangat berbahaya. Perlu adanya kerja sama antara dokter anak, dokter spesialis yang terkait, terapis bicara, dan orangtua untuk menangani permasalahan terlambat bicara pada anak ini.
Peran orangtua dan lingkungan sangat penting dalam pembentukan kelancaran anak berbicara. Toppers yang sudah menjadi orangtua dan ingin merangsang serta melatih anak berbicara dengan lancar, bisa mengikuti cara berikut.
Baca juga: 10 Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak untuk Masa Depan Cerah
Cara Melatih Anak Terlambat Berbicara
Rajin Berkomunikasi
Dimulai sejak bayi, orangtua harus rajin berbicara apapun kepada anak dimanapun dan kapanpun. Katakan apa saja yang terjadi dan benda-benda apa saja yang ada di sekitarnya. Beri pula ia pertanyaan-pertanyaan kecil untuk dijawabnya sehingga membantu anak terangsang untuk berbicara. Dengan cara mengobrol seperti ini, anak akan menjadi lebih komunikatif dengan menyerap banyak kata sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasanya.

Bercerita
Membacakan cerita pada anak juga cara yang efektif untuk menambah kosakata anak. Metode bercerita dapat dibantu dengan media edukatif seperti boneka tangan.Mendongeng dengan menggunakan boneka tangan, selain membuatnya belajar memahami bahasa, juga merangsang anak berpikir kreatif dalam menciptakan ide baru. Karakter-karakter lucu boneka tangan seperti hewan dan tokoh kartun dapat menarik perhatian anak sehingga membuatnya semangat untuk belajar berbicara.
Perbaiki Ucapan yang Keliru
Mengoreksi kesalahan ucapan anak sangat diperlukan. Jangan remehkan hal ini karena hal ini pun penting dalam perkembangan komunikasi anak. Perbaiki kata-kata yang keluar dari mulutnya dengan kata yang benar tanpa harus membuatnya merasa bersalah. Mintalah anak menirukan ucapan yang benar melalui gerak mulut orang tua. Dengan begini anak menjadi lebih sadar terhadap kata-kata yang benar dalam pengucapannya.
Ajak Bersosialisasi
Biarkan anak bermain dengan teman-teman sebayanya karena anak-anak belajar dari anak lainnya. Caranya berinteraksi dengan anak kecil lainnya akan melatih dia untuk bisa berbicara. Celotehan-celotehan temannya pasti ingin dia tiru. Selain itu, ajarkan pula dia untuk menyapa dengan sapaan-sapaan pendek kepada teman-temannya. Selain melatihnya bicara, orang tua juga sekaligus mengajarkan keramahan pada anak.
Bernyanyi
Penelitian menunjukkan bahwa musik merupakan media pembelajaran yang bagus untuk anak kecil. Bahkan musik telah digunakan sebagai terapi bagi anak-anak autis. Maka dari itu, ajaklah anak bernyanyi bersama dengan memainkan musik dari alat musik mainan. Pilih lagu yang riang, pendek, dan berulang-ulang agar anak mudah mengingat kata-kata yang ada pada lagu. Pengulangan kata melalui nyanyian ini merupakan faktor utama dalam mengembangkan keterampilan berbahasa anak. Iringan dengan gerakan-gerakan tubuh juga membantu anak dalam berekspresi ketika berbicara.
Baca juga: Ingin Anak Cerdas? Dukung Nutrisinya dengan 9 Makanan Perangsang Otak Ini!
Dekatkanlah diri Bunda pada anak dan jangan acuhkan jika Bunda menemui anak terlambat serta sulit berbicara. Kenali sedini mungkin bila anak mengalami keterlambatan bicara. Dengan cara-cara menyenangkan dan edukatif, anak pasti mudah untuk dirangsang dan dilatih berbicara dengan benar dan lancar. Semoga info dari Toped ini bermanfaat bagi Toppers yang sudah mempunyai anak atau akan menjadi orangtua.
