Apa itu anxiety? Apa saja jenis, penyebab dan cara mengatasinya? Jangan dianggap sepele, anxiety bisa mengarah ke gangguan mental serius.
Pernahkan kamu merasa cemas? Tubuh tiba-tiba terasa panas, jantung berdebar, dan perut terasa mual? Apalagi saat menghadapi situasi atau mendengar berita yang menimbulkan rasa takut atau khawatir.
Sangatlah wajar untuk merasa cemas saat akan memberikan presentasi, memulai pekerjaan baru, atau mengikuti ujian. Jenis kecemasan ini tidak menyenangkan, namun tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Tetapi jika perasaan cemas yang kamu rasakan ekstrem, bertahan lebih dari enam bulan, dan mengganggu kehidupan kamu sehari-hari, kamu mungkin mengalami gangguan kecemasan atau yang biasa disebut anxiety disorder.
Yuk, cari tahu apa itu anxiety disorder, jenis-jenis, penyebab, serta cara mengatasinya berikut ini!
Baca Juga: Macam-macam Hobi: Hasilkan Uang hingga Hilangkan Stres
Apa Itu Anxiety Disorder?
Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah sekelompok gangguan mental yang ditandai dengan perasaan cemas dan takut yang signifikan. Perasaan cemas dan takut ini mungkin menyertai kamu sepanjang waktu secara intens dan menguras energi.
Jenis gangguan kecemasan ini dapat menyebabkan kamu berhenti melakukan hal-hal yang kamu sukai. Dalam kasus yang ekstrem, hal itu dapat menghalangi kamu memasuki lift, menyeberang jalan, atau bahkan meninggalkan rumah.
Jika tidak ditangani, gangguan kecemasan tersebut akan semakin parah.
Anxiety disorder adalah bentuk gangguan emosional yang paling umum dan dapat menyerang siapa saja di segala usia. Menurut American Psychiatric Association, wanita lebih mungkin didiagnosis dengan gangguan kecemasan dibandingkan pria.
Baca Juga: Cara Mengatasi Stres dan Depresi secara Jitu dalam Waktu Singkat
Jenis-jenis Anxiety

Ada beberapa jenis anxiety dengan keluhan dan penyebab yang berbeda-beda. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Panic Disorder
Panic disorder atau gangguan panik adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang intens, tidak terduga, dan berulang.
Panic disorder juga dapat disertai dengan gejala fisik termasuk nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, pusing, atau sakit perut.
2. Generalized Anxiety Disorder (GAD)
Gangguan kecemasan umum, adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan kecemasan kronis, kekhawatiran dan ketegangan yang berlebihan.
Penderita GAD merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya. Penderita akan mengkhawatirkan sesuatu seperti uang, kesehatan, keluarga, pekerjaan, atau masalah lainnya lebih dari yang seharusnya.
3. Social Anxiety Disorder
Gangguan kecemasan sosial juga dikenal sebagai fobia sosial (social phobia), adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan sentimen ketakutan dan kecemasan dalam situasi sosial.
Kondisi ini menyebabkan gangguan kemampuan untuk berfungsi dalam beberapa aspek kehidupan sehari-hari.
Gejala fisik seringkali berupa wajah memerah berlebihan, keringat berlebih, gemetar, jantung berdebar, dan mual. Serangan panik (panic attack) juga bisa terjadi di bawah rasa takut dan ketidaknyamanan yang intens.
4. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
OCD adalah gangguan kecemasan di mana seseorang merasa perlu melakukan rutinitas tertentu berulang kali (kompulsi) atau memiliki pikiran tertentu berulang kali (obsesi), sampai pada taraf yang menimbulkan gangguan fungsi umum.
Penderita OCD kerap melakukan rutinitas tertentu berulang kali seperti mencuci tangan, menghitung sesuatu, atau memeriksa apakah pintu sudah terkunci.
5. Separation Anxiety Disorder
Gangguan kecemasan akan perpisahan adalah gangguan kecemasan di mana seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan terkait dengan perpisahan dari rumah atau dari orang-orang yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan individu tersebut.
Ikatan emonsional yang dimaksud misalnya dengan orang tua, pengasuh, teman, pasangan, atau saudara kandung.
6. Illness Anxiety Disorder
Penderita dengan gangguan kecemasan akan penyakit (dulu disebut hipokondriasis) sangat yakin bahwa mereka memiliki penyakit yang serius atau mengancam jiwa meskipun memiliki gejala ringan atau tidak memiliki gejala.
7. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Gangguan stres pascatrauma adalah kondisi gangguan kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa mengerikan baik mengalaminya atau menyaksikannya.
Peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD termasuk serangan kekerasan pribadi, bencana alam, kecelakaan, dan peristiwa traumatis lainnya.
Gejala penderita dengan PTSD dapat berupa kilas balik, mimpi buruk dan kecemasan parah, serta pikiran yang tidak terkendali tentang peristiwa tersebut.
8. Phobia
Fobia adalah reaksi rasa takut yang berlebihan dan irasional. Penderita fobia mungkin mengalami ketakutan atau kepanikan yang dalam saat menemukan sumber ketakutannya.
Beberapa tipe fobia yang paling umum adalah acrophobia (ketakutan akan ketinggian), pteromerhanophobia (ketakutan akan naik pesawat terbang, dan claustrophobia (ketakutan akan ruangan tertutup).
Selain itu, ada pula entomophobia (ketakutan akan serangga) hingga ophidiophobia (ketakutan akan ular).

Baca Juga: Manfaat Memelihara Kucing bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Penyebab Anxiety

Kondisi gangguan kecemasan tidak disebabkan oleh satu faktor tetapi kombinasi dari beberapa. Sejumlah faktor lain berperan, termasuk faktor kepribadian, pengalaman hidup yang sulit, dan kesehatan fisik.
1. Riwayat Keluarga tentang Kondisi Kesehatan Mental
Beberapa orang yang mengalami kondisi gangguan kecemasan mungkin memiliki kecenderungan genetik, kondisi ini terkadang dapat terjadi dalam satu keluarga.
Namun, jika orang tua atau kerabat dekat mengalami kecemasan atau kondisi kesehatan mental lainnya, bukan berarti kamu secara otomatis akan mengalami hal yang sama.
2. Faktor Kepribadian
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan ciri kepribadian tertentu lebih cenderung mengalami kecemasan.
Misalnya, orang yang perfeksionis, mudah gugup, penakut, atau kurang percaya diri terkadang mulai memiliki gangguan kecemasan saat masa kanak-kanak, remaja atau saat dewasa.
3. Peristiwa Stres yang Sedang Berlangsung
Anxiety disorder dapat berkembang karena satu atau lebih peristiwa kehidupan yang membuat stres. Pemicunya meliputi stres dalam bekerja, kehamilan dan melahirkan, masalah keluarga, pelecehan seksual, atau kehilangan orang yang dicintai.
4. Kondisi Kesehatan Mental Lainnya
Sementara beberapa orang mungkin mengalami kondisi gangguan kecemasan saja, ada beberapa orang yang mengalami anxiety disorder bersamaan dengan kondisi gangguan kesehatan mental lainnya.
Kondisi depresi dan gangguan kecemasan sering terjadi bersamaan. Penting untuk memeriksa dan mendapatkan bantuan untuk beberapa kondisi gangguan mental yang berlangsung secara bersamaan.
Baca Juga: Mengenal Gangguan Mental dan Kejiwaan, Jangan Anggap Sepele!
Cara Mengatasi Anxiety

Anxiety yang ringan dapat diatasi tanpa perlu ke dokter atau mengonsumsi obat-obatan. Berikut beberapa caranya:
1. Olahraga
Olahraga membutuhkan konsentrasi, sehingga dapat mengalihkan pikiran dari gangguan ketakutan dan kecemasan yang kamu alami.
3. Kurangi Asupan Kafein
Kafein membuat sistem saraf tersentak yang dapat meningkatkan energi. Namun saat berada di bawah tekanan, energi ini bisa memicu serangan kecemasan.
4. Meditasi (Yoga)
Berlatih meditasi mengajarkan kamu untuk mengenali, mendengar, dan memahami kecemasan yang ada di pikiran.
Setiap kali bermeditasi, kamu akan menjadi lebih terbiasa dengan kecemasan dan pada akhirnya menjadi orang yang lebih tenang, jauh lebih bahagia, bebas dari perasaan takut, khawatir, dan cemas.
5. Jangan Melewatkan Makan
Kecemasan dapat menyebabkan mual dan menghilangkan nafsu makan. Tapi, melewatkan makan bisa memperburuk kecemasan.
Gula darah yang turun saat tidak makan menyebabkan pelepasan hormon stres yang disebut kortisol. Kortisol dapat membantu kamu bekerja lebih baik di bawah tekanan, tetapi juga dapat membuat kamu merasa lebih buruk jika sudah rentan terhadap kecemasan.
6. Kurangi Asupan Alkohol yang Berlebihan
Sangat umum bagi orang untuk minum minuman beralkohol ketika mereka merasa gugup. Tetapi efek samping alkohol justru dapat membuat kamu merasa lebih takut atau cemas.
Namun, jika anxiety yang kamu rasakan cukup parah dan tidak bisa diatasi dengan hal-hal di atas, ada baiknya kamu konsultasikan ke psikiater agar diberikan penanganan yang lebih lanjut.
Itu dia Toppers penjelasan tentang anxiety, jenis-jenis, penyebab, dan cara mengatasinya. Jika kamu mengalami gangguan kecemasan yang parah dan tidak kunjung hilang, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater untuk konsultasi dan mendapatkan solusi.
Jaga kesehatan fisik saja tidak cukup, mulai sekarang, kamu harus lebih waspada akan kesehatan mental kamu dan orang-orang di sekelilingmu. Yuk, hidup sehat bersama Tokopedia!

Penulis: Naura Nadira Az-Zahra