*Sinopsis judul nurudin zanky* Tidak banyak Muslim pada hari ini yang mengenal Nuruddin Mahmud Zanki (1118-1174). Saat berbicara tentang Perang Salib, nama yang selalu disebut-sebut adalah Shalahuddin al-Ayyubi (w. 1193). Padahal, Nuruddin Zanki merupakan pendahulu Shalahuddin dalam kepemimpinan di Syria dan sekitarnya serta pendahulu dalam perjuangan Islami menghadapi kekuatan salib. Rasanya kurang adil jika membicarakan Perang Salib dan pembebasan al-Quds (Yerusalem) tanpa menyinggung peranan Nuruddin Zanki.Nuruddin Zanki, bersama para ulama di zamannya, merupakan pemimpinpertama di Syria yang menghidupkan kembali nilai-nilai Islam di tengah masyarakat di wilayah itu, setelah sebelumnya nilai-nilai itu redup dan menyebabkan mereka jatuh dalam cengkeraman tentara Salib. Pada masa beliau, persatuan kembali dirajut, iklim keagamaan dibangun dengan baik, ulama dan majelis-majelis ilmu mendapat tempat yang terhormat, keadilan ditegakkan, dan visi jihad serta pembebasan al-Quds disosialisasikan ke tengah masyarakat. Walaupun Nuruddin Zanki meninggal dunia sebelum pembebasan al-Quds, namun semua yang dilakukannya menjadi pondasiyang sangat kokoh dan membantu Shalahuddin dalam mewujudkan keberhasilannya. Tidak salah jika Ibn al-Athir menganggap Nuruddin sebagai pemimpin yang paling lurus dan paling tegas dalam keadilan selepas Khulafaur Rasyidin dan Umar bin Abdul Aziz.Buku ini berisi tentang sejarah terjadinya Perang Salib, kekalahan kaum Muslimin pada Perang Salib I serta sebab-sebab kekalahannya, kemudian dilanjutkan dengan kemunculan Nuruddin Zanki serta perjuangannya dalam menghadapi pasukan Salib. Ditulis secara naratif, dilengkapi dengan tabel informasi, gambar dan peta-peta, buku ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk memahami dengan mudah jalan peristiwa Perang Salib hingga akhir masa kepemimpinan Nuruddin Zanki.