Harga per 1 benih biji Lamtoro merupakan tanaman perdu yang buah dan daunnya hampir mirip dengan petai, namun ukuran lamtoro jauh lebih kecil. Jika dimakan aroma lamtoro juga menyerupai aroma petai. Tanaman lamtoro banyak digunakan sebagai tanaman pelindung pada perkebunan kopi, perkebunan teh, dan sebagai pencegah erosi. Daun lamtoro biasa dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pohonnya dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Daun dari tanaman yang konon berasal dari Amerika ini juga sangat baik dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Tanaman lamtoro banyak terdapat diseluruh wilayah di Indonesia. Tanaman lamtoro biasanya terdapat dipinggir-pinggir kebun, dipekarangan atau di pinggir jalan. Lamtoro, petai selong atau petai cina disetiap daerah memiliki nama yang berbeda, misalnya orang melayu menyebut lamtoro dengan nama petai jawa atau petai belalang. Orang sunda menyebutnya dengan nama peuteuy selong atau pelending, sementara orang madura menyebut lamtoro dengan nama lantoro atau kalandhingan. Sedangkan dalam bahasa jawa disebut metir, mlanding, lamtoro, atau kemlandingan. Lamtoro dalam bahasa Inggris disebut wite leadtree atau leucaena dan dalam bahasa Perancis disebut leucaene atau faux mimosa. Dalam bahasa asing lainnya seperti Thailand lamtoro disebut krathin, orang Filipina menyebut ipil-ipil, elena dan karikis, orang Papua Nugini menyebut lamandro. Varietas lamtoro yang memiliki buah dan polong lebih besar disebut lamtoro gung.