5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
4 rating • 1 ulasan
5(4)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 78
Subtotal
Rp99.000
Buku Asas Hukum Universal Suatu Pendekatan Interdisipliner Pidana & Perdata
Rp99.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Ketika mempelajari dan mempraktikan ilmu hukum, seringkali kita mendengar adanya postulat, asas, dan maksim dalam bahasa latin. Tentu ungkapan itu jauh dari maksud “sok kelatin-latinan”, melainkan karena bahasa latin dapat diterima sebagai bahasa hukum yang bersifat universal.
Adapun postulat merupakan asumsi yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya lebih lanjut. Selanjutnya, asas adalah prinsip yang mendasari suatu sistem nilai atau perilaku seseorang, dalam konteks ini tentunya di bidang hukum. Sedangkan, Maksim merupakanpernyataan ringkas atau pepatah yang mengandung prinsip moral dan kebijaksanaan dalam kehidupan.
Kekuatan suatu hukum terletak pada fungsi kemampuannya untuk memerintah, melarang, mengizinkan, dan menghukum, sebagaimana postulat “Legis virtus hacest; imperare, vetare, permittere, punire.” (The virtue of the law is this; to command, forbid, permit, and punish). Fungsi-fungsi hukum ini menuntut agar hukum harus bersumber pada keadilan dan tidak boleh bertentangan dengannya.
Semuanya itu, mengingatkan penulis pada perkataan Sang Guru yang tidak bertentangan dengan ajaran hukum manapun juga, yaitu: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. “
Perkataan itu kemudian juga menjelma dalam postulat terkenal yang diucapkan oleh Ulpianus (170-223 M), yaitu:”luris praecepta sunt haec; honeste vivere, alterum non laedere, suum cuique tribuere” (to live honestly, to injure no one, and to give to each his own), yang artinya “Hiduplah dengan jujur/patut, tidak merugikan sesama, dan berikanlah apa yang menjadi hak orang lain.”
Adapun postulat merupakan asumsi yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya lebih lanjut. Selanjutnya, asas adalah prinsip yang mendasari suatu sistem nilai atau perilaku seseorang, dalam konteks ini tentunya di bidang hukum. Sedangkan, Maksim merupakanpernyataan ringkas atau pepatah yang mengandung prinsip moral dan kebijaksanaan dalam kehidupan.
Kekuatan suatu hukum terletak pada fungsi kemampuannya untuk memerintah, melarang, mengizinkan, dan menghukum, sebagaimana postulat “Legis virtus hacest; imperare, vetare, permittere, punire.” (The virtue of the law is this; to command, forbid, permit, and punish). Fungsi-fungsi hukum ini menuntut agar hukum harus bersumber pada keadilan dan tidak boleh bertentangan dengannya.
Semuanya itu, mengingatkan penulis pada perkataan Sang Guru yang tidak bertentangan dengan ajaran hukum manapun juga, yaitu: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. “
Perkataan itu kemudian juga menjelma dalam postulat terkenal yang diucapkan oleh Ulpianus (170-223 M), yaitu:”luris praecepta sunt haec; honeste vivere, alterum non laedere, suum cuique tribuere” (to live honestly, to injure no one, and to give to each his own), yang artinya “Hiduplah dengan jujur/patut, tidak merugikan sesama, dan berikanlah apa yang menjadi hak orang lain.”
Ada masalah dengan produk ini?